Selasa, 02 Juni 2015

Kromatografi Pertukaran Ion

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kromatografi Pertukaran Ion
Kromatografi Pertukaran ion adalah proses pemurnian senyawa spesifik di dalam larutan campuran atau proses substitusi satu jenis senyawa ionik dengan yang lain terjadi pada permukaan fase stasioner. Fase stasioner tersebut merupakan suatu matriks yang kuat (rigid), yang permukaannya mempunyai muatan, dapat berupa muatan positif maupun negatif. Mekanisme pemisahan berdasarkan pada daya tarik elektrostatik.
Bila matriks padat tersebut mempunyai gugus fungsional yang bermuatan negatif seperti gugus sulfonat (-SO3-), maka akan dapat berfungsi sebagai penukar kation. Sebaliknya, bila bermuatan positif, misalnya mempunyai gugus amin kuaterner (-N(CH)3+), maka akan dapat berfungsi sebagai penukar anion. Kromatografi ini sangat bermanfaat untuk memisahkan molekul – molekul bermuatan terutama ion – ion baik anion maupun kation. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ilmuwan bernama Thompson pada tahun 1850. Secara umum, teradapat dua jenis kromatografi pertukaran ion, yaitu:
·         Kromatografi pertukaran kation, bila molekul spesifik yang diinginkan bermuatan positif dan kolom kromatografi yang digunakan bermuatan negatif. Kolom yang digunakan biasanya berupa matriks dekstran yang mengandung gugus karboksil (-CH2-CH2-CH2SO3- dan -O-CH2COO-). Larutan penyangga (buffer) yang digunakan dalam sistem ini adalah asam sitrat, asam laktat, asam asetat, asam malonat, buffer MES dan fosfat.
·         Kromatografi pertukaran anion, bila molekul spesifik yang diinginkan bermuatan negatif dan kolom kromatografi yang digunakan bermuatan positif. Kolom yang digunakan biasanya berupa matriks dekstran yang mengandung gugus -N+(CH3)3, -N+(C2H5)2H, dan –N+(CH3)3. Larutan penyangga (buffer) yang digunakan dalam sistem ini adalah N-metil piperazin, bis-Tris, Tris, dan etanolamin.
Metode ini banyak digunakan dalam memisahkan molekul protein (terutama enzim). Molekul lain yang umumnya dapat dimurnikan dengan menggunakan kromatografi pertukaran ion ini antara lain senyawa alkohol, alkaloid, asam amino, dan nikotin.
Kromatografi penukar ion dilakukan dengan fasa diam yang mempunyai gugus fungsi bermuatan. Kebanyakan mekanisme penukaran ion sederhana:
(a) X- + R+Y-Y- + R+X- (penukar anion)
Dimana X adalah ion cuplikan
Y adalah ion fasa gerak
R adalah bagian Inc. Pada resina
Pada kromatografi penukar anion ion cuplikan X- bersaing dengan ion fasa gerak Y- terhadap bagian ionik pada penukar ion R. Pemisahan ion sederhana berdasarkan pada perbedaan kekuatan interaksi ion terlarut dengan resina. Jika senyawa terlarut berinteraksi lemah dengan adanya ion fasa gerak, ion terlarut keluar awal pada kromatogram, sedangkan senyawa terlarut yang berinteraksi kuat dengan resina, berarti lebih kuat terikat dan keluar belakangan.
Berdasarkan pada keberadaan gugusan labilnya; resin penukar ion dapat secara luas diklasifikasikan dalam empat golongan, yakni :
a.       Resin penukar kation bersifat asam kuat (mengandung gugusan HSO3).
b.      Resin penukar kation bersifat asam lemah (mengandung gugusan –COOH).
c.       Resin penukar anion bersifat basa kuat (mengandung gugusan amina tersier atau kuartener).
d.      Resin penukar anion bersifat basa lemah (mengandung OH sebagai gugusan labil).


2.2 Komponen Dasar Kromatografi Pertukaran Ion

1.      Eluent, yang berfungsi sebagai fase gerak yang akan membawa sampel tersebut masuk ke dalam kolom pemisah.
2.      Pompa, yang berfungsi untuk mendorong eluent dan sampel tersebut masuk ke dalam kolom. Kecepatan alir ini dapat dikontrol dan perbedaan kecepatan bisa mengakibatkan perbedaan hasil
3.      Injektor, tempat memasukkan sampel dan kemudian sampel dapat didistribusikan masuk ke dalam kolom.
4.      Kolom pemisah ion, berfungsi untuk memisahkan ion-ion yang ada dalam sampel. Keterpaduan antara kolom dan eluent bisa memberikan hasil/puncak yang maksimal, begitu pun sebaliknya, jika tidak ada kesesuaian, maka tidak akan memunculkan puncak.
5.      Detektor, yang berfungsi membaca ion yang lewat ke dalam detektor.
6.      Rekorder data, berfungsi untuk merekam dan mengolah data yang masuk.


Gambar 1. Komponen dasar kromatografi pertukaran ion



Gambar 2
Gambar 2 menunjukkan dua buah kolom; kolom pemisah kation dan kolom pemisah anion. Kolom pemisah inilah yang menjadi inti dalam teknik pemisahan kromatografi ion. Benda inilah yang bisa memisahkan ion-ion tersebut ketika sampel dilewatkan ke dalamnya, sehingga puncak yang muncul secara bergantian dan berurutan. Bisa diibaratkan dalam tubuh manusia bahwa kolom ini adalah sebagai jantung pada manusia, sehingga tanpa jantung, manusia tidak bisa hidup. Demikian halnya pada teknik ini, tanpa adanya kolom pemisah, maka tidak akan mungkin terjadi pemisahan ion (Weiss, 1995).

Perhatian dalam preparasi kolom
1.      Pemilihan dan preparasi resin
Sifat-sifat yang perlu diperhatikan dalam membeli resin dalam perdagangan ialah ukuran partikel (mesh), tingkat ikatan silang, dan kualitasnya (analitycal grade; AG).
2.      Pembengkakan (swelling)
Bila penukar ion, misalnya resin yang tersulfonasi diberi air, gugus SO3- dan H+ seolah-olah terlarut dalam konsentrasi yang tinggi dalam matriks. Karenanya air bertendensi untuk mendifusi kedalam matriks.
3.      Kapasitas kolom
Kapasitas penukar ion akan mempengaruhi banyaknya sampel maksimum yang dapat dianalisis dan dipakai untuk mengetahui stabilitas resin.
4.    Cara deteksi
Untuk hal-hal khusus digunakan : adsorbsi sinar, indeks refraksi, pH, radioaktivitas dan pengukuran polarografik.

2.3 Kelebihan Kromatografi Pertukaran Ion

Beberapa kelebihan yang dimiliki kromatografi ion sehingga menjadikan “the best choice” dalam dunia pemisahan ion-ion di antaranya : 

a. Kecepatan (speed) 
Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yang sangat penting dalam hal analisis ion. Salah satu yang menyebabkannya adalah masalah klasik yaitu untuk mengurangi biaya dan bisa menghasilkan data-data analisis yang akurat dan cepat. Namun, sebenarnya yang lebih penting adalah memberikan andil dengan maksimal dalam perhatian kepada kondisi lingkungan (environmental efforts) yang dari hari ke hari jumlah sampel yang mau dianalisis (untuk diketahui kandungan apa saja di dalamnya) semakin bertambah. Itulah sebabnya, teknik ini terus dikembangkan orang untuk mendapatkan teknik pemisahan/pendeteksian yang lebih praktis dengan biaya yang relatif murah. Sebagai tambahan pula bahwa limbah (waste) yang dihasilkan dari penggunaan eluen dapat dikurangi. 

b. Sensitivitas (sensitivity)
Dengan berkembangnnya teknologi mikroprosessor, mulailah orang mengkombinasikannya dengan efisiensi kolom pemisah, mulai skala konvensional (ukuran diameter dalam milimeter) sampai skala mikro yang biasa juga disebut microcolumn. Sehingga walaupun hanya dengan jumlah sampel yang sangat sedikit, misal 10µl yang diinjetkan ke dalam sistem kromatografi, ion-ion yang ada dalam sampel tersebut dapat terdeteksi dengan baik.

 

c. Selektivitas (selectivity) 
Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan keinginan, misalnya kation/anion organik saja atau kation/anion anorganik yang ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan dengan memilih kolom pemisah yang tepat. Ataupun hanya ion tertentu yang ingin diukur walaupun banyak ion lain yang ada dalam sampel.

d. Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)
Secara umum, anion dan kation dipisahkan/dideteksi terpisah dengan menggunakan sistem analisis yang terpisah (different systems). Padahal sangat penting dilakukan pendeteksian secara serempak (simultaneous) antara anion dan kation dalam dalam sekali injek untuk sebuah sampel. Tentunya, pendekatan yang terakhir ini punya sejumlah kelebihan dibanding pemisahan terpisah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, beberapa kelebihan di antaranya dapat menekan biaya operasional, memperkecil jumlah limbah saat analisis berlangsung, memperpendek waktu analisis (short time analysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan.

e. Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column)
Walaupun sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan pada paking (packing) material yang diisikan ke dalam kolom pemisah. Namun, kebanyakan kolom pemisah bisa bertahan pada perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya konsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan mempengaruhi kestabilan material penyusun kolom. Walapun diakui bahwa ada juga kolom pemisah yang mempunyai waktu penggunaan yang tidak terlalu lama, dikarenakan paking kolom yang kurang baik atau karena faktor internal lainnya (Amin, 2009).

2.4 Penggunaan kromatografi Pertukaran ion
Sampel cair yang mengandung ion atau logam ini bisa diketahui atau dianalisis dengan menggunakan teknik kromatografi ion (ion chromatography). Dengan menggunakan teknik kromatografi ion, anda bisa memastikan ion-ion atau logam secara kualitatif ataupun kuantitatif dari sampel. Dalam waktu yang singkat, ion-ion positif (kation) seperti : Na+, NH4+, K+, Mg2+, Ca2+, Ag+, Cu2+, Fe2+ dan sejumlah kation lainnya atau ion-ion negatif (anion) seperti : F-, PO43-, Cl-, NO2-, Br-, SO42-, CN-, I-, IO3-, dan sejumlah jenis anion lainnya dapat diketahui secara pasti kepekatan perjumlahnya. Bahkan lebih dari itu, berbagai jenis ion (anion atau kation) dalam sampel, dapat ditentukan secara serentak (simultaneous) dalam satu kromatogram (one chromatogram run).
Pada umumnya, anion dan kation dapat diketahui dan dipisahkan dengan menggunakan teknik pemisahan. Atau dengan kata lain, untuk sekali injek sampel saja ke dalam sistem kromatografi ion, berbagai-bagai puncak kromatogram (chromatogram peaks) dari anion atau kation akan muncul. Inilah salah satu yang menjadikan teknik ini lebih populer, bukan saja sensitivitas dan selektivitasnya, tetapi juga waktu analisisnya yang relatif singkat dan juga hasilnya yang maksimal.
Teknik kromatografi ion merupakan salah satu subset dari kromatografi, khususnya kromatografi cair (LC=liquid chromatography). Teknik ini dapat menentukan kepekatan spesies ion-ion (anion atau kation) dengan memisahkannya berdasarkan pada interaksinya dengan Resin yang ada dalam kolom pemisah dan mobile phase yang digunakan. Spesies ion-ion ini kemudian dapat dipisahkan (separated) dalam kolom tersebut berdasarkan pada jenis, ukuran dan afiniti elektronnya.
Campuran anion dan kation dalam suatu sampel dapat diketahui dan jumlah ion-ion tersebut dapat ditentukan dalam waktu yang relatif singkat (relatively short time). Suatu ion dalam sampel dengan kepekatan yang sangat rendah, masih bisa diukur dengan teknik ini. Disebabkan itulah, teknik kromatografi ion menjadi pilihan bagi peneliti dalam mengetahui ion yang ada dalam sampel cair, karena teknik ini mempunyai kemampuan menentukan kepekatan ion atau logam pada level ppt (parts per trillion). Ia juga mudah digunakan serta tidak rumit dalam pengendalian peralatan ini.
Pada umumnya, aplikasi teknik ini lebih menjurus kepada teknik mengetahui ion-ion non organik serta ion-ion organik di mana berat molekul relatif kecil, dan/atau ion-ion organik dengan berat molekul yang besar dapat diketahui dengan baik dengan didahului persiapan sampel yang baik.
           
Beberapa kegunaan Kromatografi Pertukaran Ion lainnya :
1.      Untuk menghilangkan ion
Untuk menghilangkan ion-ion keseluruhannya, air tersebut dapat dialirkan melalui penukar kation, kemudian dialirkan melalui penukar anion, yang akan menghilangkan semua anion dan diganti dengan ion hidroksida. Bila kedua resin tersebut (kation dan anion) dijadikan satu, penghilangan kedua jenis ion tersebut sekaligus dapat dikerjakan.
2.      Mengkonsentrasikan komponen berkadar kecil
Ion-ion yang jumlahnya kecil (trace element) dapat dikonsentrasikan dengan penukar ion. Setelah ion solut terikat dalam kolom, kemudian dielusi dengan jumlah eluen yang kecil.

3.      Pemisahan asam-asam amino

Pada suatu pH, Asam-asam amino dapat dipisahkan menjadi tiga golongan berdasarkan titik isoelektrisnya. Dengan demikian campuran asam-asam amino dapat dipisahkan dalam suatu aliran fase mobil dengan secara gradual dengan merubah pH untuk elusi (gradient elution). Perubahan pH sering dikombinasikan dengan perubahan suhu.


Jumat, 13 Maret 2015

"AGAMA ISLAM" PINTU - PINTU KEBAIKAN

assalamu'alaikum wr wb...
 Puji syukur saya panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan kita karunia hidup di dunia ini,,, Di bawah ini saya akan memp0sting 15 cara Tentang mencari pintu pintu kebaikan, dan masih banyak cara lainya ,,. ,,,, 
cekidot,,,
1. TAUBAT
 
قال الله تعالى : وَتُوْبُوْا إِلىَ اللهِ جَمِيْعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ                                                   [النور : 31]
“ Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung “                                                                                                                                    (An Nur 31)
 
1) إِنَّ اللهَ - عَزَّ وَجَلَّ - يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءَ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءَ الَّليْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا                                                                                                                               [رواه مسلم]
 
Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya pada waktu malam untuk menerima taubat orang yang berdosa pada waktu siang dan Dia membentangkan tangan-Nya pada waktu siang untuk menerima taubat orang yang berdosa pada waktu malam hingga terbitnya matahari dari tempat terbenamnya [1]) “                                                                                     (Muslim)
2) قال الله تعالى : يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَــوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ مَا كَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِيْ،  يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَـرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا لأَتَـيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً                                                                                  [صحيح الترمذي]
 
“ Allah ta’ala berfirman : Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku niscaya Aku akan mengampunimu apapun yang ada pada dirimu. Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu menjulang ke langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau menda-tangi-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku sedikitpun maka aku akan memberimu ampunan sepenuh bumi “ (Shahih Turmudzi)
 
3) التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ  [صحيح ابن ماجه]
 
“ Orang yang bertaubat dari dosanya bagaikan orang yang tidak punya dosa sama sekali “
            shahih Ibnu Majah)
 
 
 
4) لَوْ أَخْطَأْتـُمْ حَتَّى تَبْلُغَ خَطَايَاكُمْ عَنَانَ السَّمَاءِ، ثُمَّ تُبْتُمْ، لَتَابَ عَلَيْكُمْ                  [صحيح ابن ماجة]
 
“ Seandainya kalian melakukan kesalahan-kesalahan sepenuh langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya taubat kalian akan diterima ”                           
2. MENUNTUT ILMU
 
 
1
 
قال الله تعالى : يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُواْ مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ  أُوتُوْا الْعِلْمَ دَرَجَـتٍ          [المجادلة :11]
 
“ Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “                      (Al Mujadalah 11)
 
5) مَا خَرَجَ رَجُلٌ مِنْ بَيْتِهِ يَطْلُبُ عِلْمًا إِلاَّ سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ                    [صحيح الجامع]
 
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya akan Allah mudahkan baginya jalan menuju syurga
(Shahih Al-Jami)
 
6) مَنْ غَدَا إِلىَ الْمَسْجِدِ لاَ يُرِيْدُ إِلاَّ أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا  أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ، تَامًّا حَجَّـتُهُ
[صحيح الترغيب والترهيب]
 
Siapa di pagi hari berangkat ke masjid hanya untuk mempelajari kebaikan atau megajarkan kebaikan, maka baginya bagaikan pahala orang yang melakukan haji dengan sempurna      (Shahih Targhib dan Tarhib)
 
7) مَنْ خَرَجَ فِيْ طَلَبِ عِلْمٍ، فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ   حَتَّى يَرْجِعَ                             [صحيح الترمذي]
Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah hingga kembali                                (Shahih Turmuzi)
 
8) مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
[صحيح ابن ماجه]
 
Siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah akan memberikannya pema-haman terhadap agama      (Shahih Ibnu Majah)
3. HALAQAH ZIKIR DAN MENGAJI
 
9) مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالىَ فَيَقُوْمُوْنَ حَتَّى يُقَالُ لَهُمْ : قُوْمُوْا قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَبُـدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ                                   [صحيح الجامع]
 
Suatu kaum yang duduk untuk berzikir kepada Allah ta’ala lalu mereka berdiri, niscaya akan dikatakan kepada mereka : Berdirilah kalian sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian, dan kesalahan-kesalahan kalian telah diganti-kan dengan kebaikan                (Shahih Al-Jami)
 
10) مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ، إِلاَّ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ                       [صحيح الجامع]
 
Suatu kaum yang berzikir kepada Allah niscaya malaikat akan mengelilingi mereka, rahmat dicurahkan kepada mereka dan diturunkan kepada mereka sakinah dan Allah sebut-sebut mereka terhadap makhluk yang ada disisi-Nya   (Shahih Al Jami)
 4. ZIKIR
 
قال الله تعالى : فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ      [البقرة : 152]
“ Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu “
(Al Baqarah 152)
11) يقول الله عز وجل : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِي، وَأَنَا مَعَهُ حِيْنَ يَذْكُرُنِيْ، إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيْهِ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَمَنْ أَتَانِيْ   يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً                        [مسلم]
 
Sesungguhnya Aku berdasarkan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku dan Aku bersamanya saat dia mengingat-Ku,  jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku di hadapan orang-orang maka Aku-pun akan mengingatnya dihadapan makhluk-makhluk yang lebih baik dari mereka, jika mereka mendekatiku sejengkal maka Aku akan mendekatinya sehasta dan jika dia mendekati-Ku sehasta maka Aku mendekatinya sedepa dan siapa yang mendatangiku dengan berjalan maka aku mendatanginya dengan berlari.                                                                                                   (Muslim)
5. BERBUAT DAN MENGAJAK KEBAIKAN
 
 12) كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ، وَالدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ  كَفَاعِلِهِ                                     [صحيح الجامع]
 
“ Setiap kebaikan adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan kepada kebaikan bagaikan orang yang melakukannya “ 
(Shahih Al Jami’)
 
13) عَلَيْكُمْ بِاصْطِنَاعِ المَعْرُوْفِ، فَإِنَّهُ يَقِيَ مَصَارِعَ السُّوْءِ                                           [صحيح الجامع]
 
“ Hendaklah kalian mengusahakan kebaikan, karena hal tersebut dapat melindungi dari mati secara  buruk “
(Shahih Jami’)
 
 
6. KEUTAMAAN BERDAKWAH
 DI JALAN ALLAH
 
قال الله تعالى : وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَالحِاً وَقَالَ إِنَّنِيْ مِنَ المُسْلِمِيْنَ [فصلت : 33]
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri “                         (Fushshilat 33)
 
14) وَاللهِ لأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمُرُ النَّعَمِ               [مسلم]
“ Demi Allah, seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang atas perantara kamu maka (ganjarannya) lebih baik bagi kalian daripada kalian mendapatkan seekor onta merah[1])“                                     (Muslim)
 
15) مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلَ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلىَ ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلَ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئاً                   [مسلم]
 
“ Siapa yang mengajak kebaikan maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan siapa yang mengajak kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun “
(Muslim)
 
 
7. AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
 
قال الله تعالى : وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ إِلىَ الخْيَرِْ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ                                                                                                                                      [آل عمران : 104]
“ Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung “
(Ali Imran 104)
 
16) إِنْ مِنْ أُمَّتِيْ قَوْمًا يُعْطُوْنَ مِثْلَ أُجُوْرِ أَوَّلِهِمْ، يُنْكِرُوْنَ الْمُنْكَرَ                      [السلسلة الصحيحة]
“ Sesungguhnya ada dari ummatku yang diberikan pahala seperti pahalanya generasi pertama, (hal tersebut karena) mereka mencegah kemunkaran “       (Silsilah Shahihah)
 
8. BELAJAR  ALQURAN, MEMBACA
DAN MENGHAFALNYA
 
17خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَـلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ     [البخاري]
 
“ Sebaik-baik kalian adalah orang yang be-lajar Al Quran dan yang mengajarkannya “
 (Bukhori)
 
 
18) الَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ                       [متفق عليه]
“ Orang yang membaca Al Quran dan dia pandai membacanya maka (nanti di akhirat akan dikumpulkan) bersama para malaikat yang mulia, sedangkan orang yang membaca Al Quran dan dia terbata-bata karenanya serta kesusahan  maka baginya dua pahala “                                 (Muttafaq alaih)
19) مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ "آلـم" حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ
[البخاري]
 
Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan akan dilipatkan gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan لـم) satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf                                    (Bukhori)
 
20) مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُحِبَّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ، فَلْيَقْرَأْ فِي الْمُصْحَفِ                                [صحيح البخاري]
“ Siapa senang dirinya mencintai Allah dan Rasul-Nya maka hendaklah dia membaca Mushhaf ini (Al Quran)  “             (Shahih Bukhori)
21) يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرْآنِ: اِقْرَأْ، وَارْتَقِ، وَرَتِّلْ، كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا                                      [صحيح البخاري]
 
“ Dikatakan kepada orang yang suka membaca Al Quran : “Bacalah dan mendaki-lah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya kedudukanmu ada pada akhir ayat yang engkau baca “
(Shahih Bukhori)
 
 
22) أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ  ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ، عِظَامٍ سِمَانٍ ؟ قُلْنَا : نَعَمْ : قَالَ : فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ                      [مسلم]
 
Inginkah salah seorang diantara kalian yang kembali ke keluarganya membawa tiga ekor onta yang sedang hamil dan gemuk-gemuk?, kami berkata : Ya, maka beliau bersabda : tiga ayat yang kalian baca dalam shalat kalian itu lebih baik dari tiga ekor onta hamil yang gemuk.                      (Muslim)
9. BELAJAR AL QURAN DI MASJID
 
23) مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ، إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ                            [مسلم]
 
Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah yang didalamnya mereka membaca Al Quran dan mempelajarinya diantara mereka, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dicurahkan rahmat dan dikelilingi oleh para malaikat serta Allah sebut-sebut mereka pada (makhluk) yang ada disisi-Nya.    (Muslim)
 
 
 
10. MEMBERI SALAM
 
24) إِنَّ مُوْجِبَاتِ المَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلاَمِ، وَحُسْنُ الْكَلاَمِ                                     [صحيح الجامع]
 
Sesungguhnya yang pasti mendatangkan ampunan adalah mengucapkan salam dan pembicaraan yang baik.          (Shahih Al-Jami’)
 
 
25) لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا   حَتَّى تَحَابُّوْا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ، أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ                   [مسلم]
Tidak masuk syurga kecuali kalian beriman, dan tidak beriman sebelum kalian saling mencintai, maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan kalian akan saling mencintai, sebarkanlah salam diantara kalian.                                     (Muslim)
 
11. BERJABAT TANGAN
 
26) أَيـُّمَا مُسْلِمَيْنِ الْتَقَيَا، فَأَخَذَا أَحَدُهُمَا بِيَدِ صَاحِبِهِ، فَتَصَافَحَا، وَحَمِدَا اللهَ تَعَالىَ جَمِيْعًا، تَفَرَّقَا وَلَيْسَ بَيْنَهُمَا خَطِيْئَةٌ                    [صحيح الجامع]
Siapa saja diantara dua orang muslim yang berjumpa, kemudian salah seorang diantara keduanya mengambil tangan sahabatnya untuk berjabat tangan, dan mereka memuji Allah semuanya, (maka jika mereka) berpisah tidak ada dosa diantara mereka berdua.(Shahih Al-Jami’)
12. CINTA KARENA ALLAH
 
27) قال رسول الله j: قال الله تعالى : حَقَّتْ مَحَبَّتِيْ لِلْمُتَحَابِّيْنَ فِيَّ . الْمُتَحَابُّوْنَ فِيَّ عَلَى مَنَابِرٍ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهَا بِمَكَانِهِمْ النَّبِيُّونَ وَالصِّدِّيْقُوْنَ وَالشُّهَدَاءُ                                  [صحيح الجامع]
Layak untuk mendapatkan cintaKu bagi orang yang saling mencintai karena-Ku. Orang yang saling mencintai karena-Ku (di hari kiamat) akan ditempatkan di menara dari cahaya, tempat yang diingini oleh para nabi, orang-orang yang benar dan para syuhada                                      (Shahih Jami’)
 
28) إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : أَيْنَ   الْمُتَحَابُّوْنَ لِجَلاَلِي، اَلْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّي                                               [مسلم]
 
Sesungguhnya Allah ta’ala berfirman pada hari kiamat :  Mana orang-orang yang saling mencintai karena kebesaran-Ku, hari ini Aku akan menaungi mereka pada saat tidak ada naungan selain naungan-Ku “ (Muslim)
 
29) مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الإِيْمَانِ، فَلْيُحِبَّ   الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ للهِ                     [صحيح المسلم]
Siapa yang ingin merasakan lezatnya iman, maka cintailah seseorang hanya karena Allah.
 
13. MENGUNJUNGI SAUDARA (REKAN) KARENA ALLAH TA’ALA
 
30) مَنْ عَادَ مَرِيْضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللهِ : نَادَاهُ مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ، وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً                                          [صحيح البخاري]
 
Siapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka akan ada yang memanggilnya:  Kebaikan buatmu dan perjalananmu, dan pesanlah tempatmu di syurga (Shahih Bukhori)
 
14. MEMBANTU ORANG LAIN DAN MEMENUHI KEBUTUHAN MEREKA
 
31) مَنْ يَكُنْ فِيْ حَاجَةِ أَخِيْهِ يَكُنِ اللهُ فِي حَاجَتِهِ
[صحيح الجامع]
 
Siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, niscaya Allah akan memenuhi kebutuhannya                          (Shahih Al-Jami)
32) وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ  [مسلم]
 
Allah akan selalu menolong hambanya selama hambanya selalu menolong saudaranya.                                                                                           (Muslim)
 
33) وَ لأَِنْ أَمْشِـيْ مَعَ أَخِيْ الْمُسْلِمِ فِي حَاجَتِهِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي الْمَسْجِدِ شَهْرًا
[السلسلة الصحيحة]
 
Sungguh jika saya berjalan bersama saudara saya yang muslim dalam rangka memenuhi kebutuhannya hal itu lebih saya sukai dari i’tikaf di masjid selama sebulan
(Silsilah shahihah)
 
34) وَمَنْ مَشَى مَعَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ فِي حَاجَتِهِ حَتَّى  يُثْبِتَهَا لَهُ، ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى قَدَمَهُ يَوْمَ تَزِلَّ الأَقْدَامُ
 [السلسلة الصحيحة]
Siapa yang berjalan bersama saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya hingga terpenuhi kebutuhannya, maka Allah akan memantapkan kakinya pada hari banyak kaki-kaki yang tergelincir (hari kiamat)
 ( Silsilah Shahihah)
 
15. MEMBAHAGIAKAN ORANG BERIMAN
 
35) أَفْضَلُ الأَعْمَالِ أَنْ تُدْخِلَ عَلَى أَخِيْكَ الْمُؤْمِنِ  سُرُوْرًا، أَوْ تَقْضِيَ عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تُطْعِمَهُ خُبْزًا
[صحيح الجامع]
 
Sebaik-baik amalan adalah mendatangkan kesenangan terhadap saudaramu yang beriman, melunaskan hutangnya dan memberinya makan dengan sekerat roti “
(Shahih Jami’)

x